How can we help?

Apa perbedaan antara SKK Konstruksi dan Sertifikat Keahlian lainnya?

Image Description
Cut Hanti
  • 16 July 2025, 20:06
  • Updated
SKK Konstruksi lebih spesifik untuk bidang pekerjaan konstruksi, mencakup berbagai jabatan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam sektor ini. Sedangkan sertifikat keahlian lainnya mungkin lebih umum dan tidak mencakup keahlian khusus dalam konstruksi. SKK Konstruksi juga diakui oleh BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) sebagai standar nasional.
Was this article helpful?

93 out of 132 found this helpful

SKK Konstruksi (Sertifikat Kompetensi Kerja Konstruksi) dan SBU (Sertifikat Badan Usaha) Konstruksi merupakan dua dokumen yang berbeda namun saling melengkapi dalam industri konstruksi Indonesia. SKK Konstruksi merupakan sertifikat yang diberikan kepada individu sebagai bukti kompetensi dalam bidang konstruksi tertentu, sementara SBU Konstruksi diberikan kepada badan usaha atau perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi.

Dalam konteks tender pemerintah, kedua sertifikat ini memiliki peran yang berbeda. SKK Konstruksi digunakan untuk membuktikan bahwa personel yang dipekerjakan oleh perusahaan memiliki kompetensi yang sesuai dengan persyaratan proyek. Setiap personel inti yang diusulkan dalam dokumen tender harus memiliki SKK Konstruksi yang sesuai dengan posisi dan kualifikasi yang dipersyaratkan.

Sementara itu, SBU Konstruksi digunakan sebagai syarat kualifikasi perusahaan untuk mengikuti tender. SBU menunjukkan kemampuan perusahaan dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi pada subbidang tertentu dengan kualifikasi usaha tertentu (kecil, menengah, atau besar). Sebuah perusahaan tidak dapat mengikuti tender pemerintah jika tidak memiliki SBU yang sesuai, meskipun memiliki personel dengan SKK Konstruksi.

Dalam evaluasi dokumen tender, panitia tender akan memeriksa kesesuaian antara SBU perusahaan dengan jenis pekerjaan yang ditenderkan, serta kesesuaian SKK Konstruksi personel yang diusulkan dengan persyaratan dalam dokumen tender. Kedua dokumen ini harus valid dan masih berlaku saat proses tender berlangsung.

Jangan biarkan proyek konstruksi Anda terhambat karena masalah dokumentasi! Di jabker.com, kami membantu Anda mendapatkan, memperbarui, dan memvalidasi SKK Konstruksi dengan mudah dan cepat. Dapatkan pendampingan profesional untuk memastikan dokumen Anda memenuhi semua persyaratan tender pemerintah.

SKK Konstruksi di Indonesia diklasifikasikan dalam beberapa grade atau tingkat kualifikasi yang mencerminkan tingkat keahlian dan tanggung jawab profesional yang dapat diemban oleh pemegangnya. Secara hierarkis, SKK Konstruksi dibagi menjadi tiga kategori utama: Keterampilan (grade 1-3), Teknisi/Analis (grade 4-6), dan Ahli (grade 7-9). Perbedaan fundamental antar grade terletak pada kompleksitas pekerjaan yang dapat ditangani, tingkat independensi dalam pengambilan keputusan, dan lingkup tanggung jawab terhadap keselamatan konstruksi.

Pada level Keterampilan, grade 1 ditujukan untuk pekerja pemula dengan kemampuan dasar, grade 2 untuk pekerja terampil dengan pengalaman minimal 1 tahun, dan grade 3 untuk pekerja mahir dengan kemampuan supervisi terbatas. Level Teknisi/Analis mencakup grade 4 untuk teknisi junior dengan kemampuan analisis dasar, grade 5 untuk teknisi menengah dengan kemampuan supervisi tim, dan grade 6 untuk teknisi senior dengan kemampuan manajemen operasional terbatas. Level tertinggi yaitu Ahli terdiri dari grade 7 (Ahli Muda), grade 8 (Ahli Madya), dan grade 9 (Ahli Utama) yang memiliki kapasitas untuk mengelola proyek kompleks dan bertanggung jawab atas aspek teknis keseluruhan proyek.

Pengaruh grade SKK Konstruksi terhadap eligibilitas proyek sangat signifikan dalam konteks tender dan pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Spesifikasi tender pemerintah dan BUMN umumnya menetapkan persyaratan minimum grade SKK Konstruksi untuk tenaga ahli inti (key personnel) berdasarkan nilai proyek, kompleksitas teknis, dan tingkat risiko. Sebagai contoh, proyek infrastruktur bernilai di atas Rp100 miliar biasanya mensyaratkan minimal Ahli Madya (grade 8) sebagai Project Manager dan Ahli Muda (grade 7) untuk posisi teknis spesialis. Begitu pula proyek dengan klasifikasi risiko tinggi seperti bendungan, pembangkit listrik, atau struktur high-rise mengharuskan ketersediaan Ahli Utama (grade 9) dalam tim proyek.

Selain nilai proyek, persyaratan grade juga dipengaruhi oleh spesifikasi pekerjaan dan regulasi sektoral. Dalam proyek jalan tol misalnya, posisi Specialist Highway Engineer mensyaratkan minimal grade 8, sementara untuk proyek gedung bertingkat tinggi, posisi Structural Engineer mensyaratkan minimal grade 7. Perlu dicatat bahwa ketidaksesuaian antara grade SKK Konstruksi personel dengan persyaratan tender dapat mengakibatkan diskualifikasi atau penolakan dokumen perencanaan/pengawasan oleh instansi berwenang.

Tingkatkan peluang memenangkan tender dan akses ke proyek bernilai tinggi dengan layanan upgrade kualifikasi SKK Konstruksi dari jabker.com. Tim konsultan kami akan membantu Anda melakukan pemetaan komprehensif terhadap kompetensi saat ini, menyusun roadmap pengembangan untuk mencapai grade yang diinginkan, serta mempersiapkan dokumentasi yang diperlukan untuk proses asesmen. Dengan pendekatan terstruktur dan dukungan expert, kami telah membantu ratusan profesional konstruksi meningkatkan grade SKK Konstruksi mereka dengan tingkat keberhasilan di atas 90%. Hubungi jabker.com sekarang untuk konsultasi gratis tentang strategi peningkatan kualifikasi yang sesuai dengan jalur karir Anda!

Untuk mendapatkan SKK Konstruksi, pekerja harus mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh lembaga pelatihan terakreditasi dan lulus ujian kompetensi sesuai dengan bidang keahlian yang diajukan. Setelah lulus, peserta akan diberikan sertifikat SKK Konstruksi yang diakui oleh pemerintah dan industri.

SKK Konstruksi (Sertifikat Kompetensi Kerja Konstruksi) dan SBU Konstruksi (Sertifikat Badan Usaha Konstruksi) merupakan dua instrumen sertifikasi berbeda dalam ekosistem industri konstruksi Indonesia, namun keduanya memiliki hubungan yang saling melengkapi dan interdependen. Untuk memahami perbedaan mendasarnya, SKK Konstruksi diterbitkan untuk individu tenaga kerja konstruksi, sementara SBU Konstruksi diberikan kepada badan usaha atau perusahaan konstruksi.

SKK Konstruksi menjadi bukti kompetensi personal yang dimiliki oleh tenaga kerja konstruksi setelah melalui proses asesmen oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Sertifikat ini mencakup berbagai bidang keahlian seperti arsitektur, sipil, mekanikal, elektrikal, tata lingkungan, dan manajemen pelaksanaan. Setiap tenaga kerja dapat memiliki satu atau lebih SKK Konstruksi sesuai dengan bidang kompetensi yang dikuasainya.

Sementara itu, SBU Konstruksi merupakan sertifikat yang menunjukkan klasifikasi dan kualifikasi badan usaha jasa konstruksi, yang diterbitkan oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) atau asosiasi badan usaha yang terakreditasi. SBU mencakup penggolongan usaha (kecil, menengah, besar) dan bidang usaha (bangunan gedung, bangunan sipil, instalasi mekanikal, instalasi elektrikal, dll).

Hubungan krusial antara kedua sertifikat ini terletak pada persyaratan penerbitan SBU Konstruksi. Berdasarkan Peraturan Menteri PUPR No. 14 Tahun 2020, persyaratan memperoleh SBU mensyaratkan badan usaha harus memiliki tenaga kerja tetap yang memiliki SKK Konstruksi sesuai dengan bidang usaha yang diajukan. Jumlah minimum dan level SKK yang dibutuhkan bervariasi bergantung pada kualifikasi SBU yang diinginkan.

Untuk SBU kualifikasi kecil, dibutuhkan minimal 1 orang penanggung jawab teknik (PJT) dengan SKK Konstruksi level 5-7. Untuk kualifikasi menengah, diperlukan minimal 1 PJT dengan SKK level 7-8 dan beberapa tenaga ahli dengan SKK level 5-7. Sedangkan untuk kualifikasi besar, diperlukan PJT dengan SKK level 8-9 dan struktur tenaga ahli yang lebih kompleks.

Di jabker.com, kami menyediakan solusi terintegrasi untuk kebutuhan SKK dan SBU Konstruksi. Layanan kami meliputi asesmen kebutuhan tenaga bersertifikasi untuk SBU yang diinginkan, fasilitasi proses sertifikasi SKK bagi karyawan perusahaan, hingga pendampingan pengurusan SBU. Dengan pendekatan komprehensif ini, perusahaan konstruksi dapat mengoptimalkan portofolio sertifikasi untuk memperluas pangsa pasar dan meningkatkan daya saing dalam industri konstruksi nasional.

Jabatan kerja dalam SKK Konstruksi mengacu pada posisi atau peran yang dipegang oleh pekerja dalam proyek konstruksi, yang mencakup tugas dan tanggung jawab spesifik yang berkaitan dengan keterampilan dan keahlian yang dimiliki. Setiap jabatan kerja memiliki kompetensi tertentu yang harus dipenuhi untuk mendapatkan sertifikasi.
Getting started
SKK Konstruksi

Urus SKK Konstruksi Tanpa Ribet, Bersama Tim Profesional!

Kami bantu Anda mengurus Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) Konstruksi sesuai regulasi terbaru dari LPJK. Proses cepat, resmi, dan didampingi oleh tim berpengalaman di bidangnya.

Cekskk Konsultasi di Whatsapp
Cut Hanti, S.Kom
Konsultasi di Whatsapp
Cekskk Konsultasi di Whatsapp
Novitasari, SM
Konsultasi di Whatsapp